Membereskan Organisasi FIFA

Membereskan Organisasi FIFA – Penangkapan tujuh orang pejabat FIFA bulan Mei lalu atas tuduhan korupsi di badan tertinggi sepak bola dunia telah membunyikan alarm di seluruh dunia. Sepp Blatter telah mengumunkan ia mengundurkan diri, tapi masih menjabat sebagai presiden FIFA setidaknya sampai Desember tahun ini.

Bagaimana tuduhan korupsi dan kepemimpinan yang payah ini sampai bisa terjadi, dan berlangsung bertahun-tahun? Siapa yang mengawasi lembaga pengawas ini? Sementara dampak penyalahgunaan jabatan dan FIFA dan penyimpangan ini menakjubkan karena skala dan jangka waktunya yang berlangsung lama, ini bisa menjadi peringatan agar kita waspada terhadap kemungkinan risiko untuk kelompok-kelompok yang diperintah semata-mata oleh anggota-anggotanya sendiri. slot online

Keanggotaan organisasi semacam ini bisa berbagai bentuk, seperti perkumpulan profesional dan klub, asosiasi yang dibentuk oleh asosiasi-asosiasi yang lebih kecil seperti FIFA, dewan koperasi, bahkan persatuan orang tua guru dan murid. Bagi segala jenis organisasi seperti ini, penting bagi para anggotanya untuk memegang peran kunci dalam pengaturan organisasi itu. https://www.mrchensjackson.com/

Tapi ada bahaya apabila mereka diperintah hanya oleh sesama anggota (yang menentukan strategi dan melakukan pengawasan dari pelaksanaan program), atmosfirnya menjadi seperti sebuah ruang gema, sebuah tempat di mana kepentingan para anggota sendiri mengabaikan tindakan terbaik bagi kepentingan organisasi secara keseluruhan.

Kekuatiran terhadap masalah bisa muncul dari struktur pemerintahan seperti ini, tak terbatas pada FIFA. Badan usaha The Co-operative yang merupakan koperasi terbesar di Inggris Raya yang beroperasi di berbagai bidang usaha termasuk pasar swalayan, bank, agen perjalanan, pengurus pemakaman dan lain-lain, telah dipaksa untuk mengubah struktur organisasi mereka. Perubahan ini dipicu oleh serangkaian krisis dalam usaha perbankan kelompok ini, diikuti oleh beberapa bencana kepempinan yang menjadi perhatian publik dan mempengaruhi kondisi keuangan mereka.

Temukan Masalah Sampai ke Akar

Membereskan Organisasi FIFA

Apa yang keliru? Salah satu perkara terpenting berkaitan dengan kepentingan pribadi. Organisasi seperti FIFA dapat menderita ketika anggota-anggotanya, didorong oleh keinginan, kebutuhan dan hasrat diri sendiri, membuat keputusan organisasi yang menguntungkan diri sendiri dan menghalangi kepentingan organisasi.

Organisasi juga bisa celaka lantaran anggotanya sengaja menutup mata dari masalah, atau bahkan mengabaikan kesempatan yang bisa memperbaiki organisasi, demi keuntungan pribadi mereka. Jika persoalan-persoalan ini dibiarkan hingga membusuk, tak ada arti lain kecuali penghancuran organisasi itu. Namun ada kabar baik. Kebusukan yang melanda ini mungkin berakar dari pengaturan yang buruk dan kurangnya prinsip pengaturan yang padu, tetap ada pemecahannya.

Pemimpin perlu menetapkan irama organisasi.

Dewan dan tim eksekutif tak bisa semata-mata menyatakan bahwa keputusan yang mereka buat tidak bias dan demi kebaikan perusahaan secara keseluruhan. Mereka harus benar-benar bertindak dengan integritas, transparansi dan kemauan kuat untuk bertanggungjawab apabila ada sesuatu yang keliru. Di atas itu semua, mereka harus meletakkan langkah-langkah nyata untuk menjamin bahwa hal itu semua bisa dan selalu akan terlaksana.

Pemerintah Yang Baru Untuk FIFA

Membereskan Organisasi FIFA

Ini bisa jadi proses yang menyakitkan, tergantung dari bagaimana kondisi organisasi ketika mereka menyadari adanya masalah. Ada tiga tahap di mana perbaikan sudah harus dilakukan: berantakan, bengkok dan kondisi yang masih bersih.

FIFA adalah sebuah contoh sempurna untuk sebuah organisasi yang fondasinya berantakan. Sepp Blatter telah mengumumkan pengunduran dirinya dan kongres luar biasa akan diadakan untuk memilih presiden baru. Ini tidak cukup. Tak cukup sekedar mengganti akar dan rantingnya.

Seluruh struktur organsiasi harus diganti. Peran ketua eksekutif dan pemimpin badan pemerintahan harus dipisahkan.

Lebih penting lagi, penyelidikan penuh dan tegas harus dikerjakan. Untuk mengerjakan penyelidikan yang menyeluruh, penasehat dari luar yang terpercaya perlu didatangkan. Maksud saya dengan “yang terpercaya” artinya tidak berasal dari tubuh organisasi itu sendiri. Orang itu harus berasal dari pihak luar yang punya reputasi global yang kuat, yang akan menyelidiki, melaporkan dan membantu menciptakan jalur untuk membangun ulang dan membangkitkan kembali FIFA.

Satu pertanyaan penting: kepada siapa penasehat luar itu harus memberi laporan?

Blatter berkata ia akan tetap berada di sana sampai presiden baru terpilih dan saat tercepat hal itu akan terjadi adalah Desember 2015. Ia harus segera menyingkir dan membiarkan pimpinan sementara dipilih atau dibentuknya dewan yang terdiri dari orang-orang yang tak terpengaruh dari skandal yang sedang diselidiki ini. Jika ia tetap berada di sana, Blatter akan “mengelola dari dalam kubur”. Ada bahaya ia akan lebih peduli pada warisan yang akan ia tinggalkan ketimbang memulai perubahan sejati yang memang dibutuhkan. Salah satu pilihan “inti” jika masalah ini terlalu dalam untuk diperbaiki: bubarkan organisasi ini dan mulai dari awal. Ini satu cara untuk meloncat dari kategori berantakan ke kategori bersih dan terkadang itu adalah jalan satu-satunya. Bagaimana dengan organisasi yang bengkok tapi tidak berantakan? Mungkin ada satu organisasi yang memperlihatkan sedang berada dalam masalah tapi masalah itu tidak sistemik seperti FIFA?

Banyak organisasi yang masuk dalam kategori ini. Beberapa memulai langkah dengan struktur pemerintahan yang masuk akal pada saat pembentukannya tapi tak lagi cocok untuk tujuan selanjutnya. Sementara lainnya, organisasi itu berhenti saja berfungsi. Itu adalah saatnya untuk secara tegas dan berani membuat perubahan. Saya terlah terlibat dalam beberapa organisasi yang telah melalui proses seperti ini dan ini bisa menyakitkan dan butuh kerja keras untuk melembagakan perubahan besar. Namun dari sisi positifinya, hampir semua organisasi itu berhasil keluar dengan lebih kuat dari masalah dan lebih berdaya serta mampu mengambil manfaat banyak dari proses ketika mereka berubah ketimbang hasil perubahan itu sendiri. Organisasi The Co-operative (kadang disebut Co-op) sedang berada dalam proses perubahan.

Mereka telah memperkenalkan struktur organisasi baru, pimpinan independen, anggota dewan baru yang menjabat bersama dengan direktur dan kepala eksekutif yang juga baru. Seluruh proses ini dijalankan di bawah pengamatan pubilk, dan tak perlu diragukan bahwa itu semua adalah proses yang sulit, dan masih jauh dari selesai. Hasil akhir masih belum ditentukan, tapi dorongan untuk perubahan jelas berjalan amat mengesankan.

Dan bagaimana dengan organisasi baru?

Mereka berada dalam posisi yang baik karena mereka memulai dari catatan yang bersih dan mereka memiliki kesempatan untuk belajar dari kesalahan orang lain. Ada beberapa hal penting untuk melembagakan dan menjelaskan dari awal. Pertama adalah dengan menunjuk satu atau beberapa anggota dewan independen. Sebagaimana direktur independen di perusahaan start-up memainkan peran penting dalam mengajukan pendapat yang tak berafiliasi dan tak memiliki bias dalam rapat.

Batas masa jabatan harus ditetapkan, dan tidak hanya untuk anggota dewan tapi juga untuk pimpinan, harus dilembagakan sejak semula. Memisahkan peran ketua dan pimpinan eksekutif amat penting. Jika sesuatu keliru dan salah satunya mengundurkan diri, organisasi masih bisa berjalan dengan relatif stabil. Pemisahan peran juga melindungi anggota yang bicara untuk membawa perubahan karena mereka lebih sulit untuk dikenai tindakan balas dendam apabila perubahan yang mereka usulkan tidak berhasil. Satu kunci penting lainnya kerap dilupakan. Penting untuk menjelaskan peran mereka yang duduk di kursi dewan.

Apakah mereka di sana sebagai wakil dari organisasi dan kepentingan, ataukah mereka meninggalkan afiliasi itu di luar dan menjadi anggota dewan dari organisasi yang mereka kawal itu saja? Organisasi berdasarkan keanggotan seperti FIFA dan Co-op, juga banyak dewan organisasi tempat kita bergabung sehari-hari, akan beroperasi dengan baik ketika mereka patuh pada prinsip pemerintahan yang baik dan mendidik serta melibatkan anggota dewan mereka.

Adnan Oktar Pendiri Organisasi Islam yang di Tuduh Mempunyai Budak “Seks”

Adnan Oktar Pendiri Organisasi Islam yang di Tuduh Mempunyai Budak “Seks” – Adnan Oktar, pendakwah dan penulis buku-buku Islam, ditangkap oleh polisi Turki di Istanbul bersama 235 pengikutnya. Oktar yang memakai nama pena Harun Yahya, diduga mendirikan kelompok penjahat, melakukan penipuan, dan tindak pelecehan seksual.

Menurut kantor berita Turki, Anadolu, polisi melakukan penggerebekan di beberapa tempat di Turki, termasuk di lima provinsi yang berbeda dan di berbagai lokasi properti milik Oktar. Polisi mengatakan mereka mencari bukti kejahatan finansial yang diduga dilakukan oleh Oktar. idn slot

Oktar sendiri ditahan di rumahnya di Istanbul, di kawasan Cengelkoy, yang merupakan bagian Asia dari kota ini. Ini untuk kedua kalinya organisasi yang ia jalankan berusan dengan pihak berwajib yang berujung dengan penahanan dirinya. idnslot

Pada 1999 lalu ia juga ditahan dengan tuduhan melakukan intimidasi dan mendirikan kelompok penjahat, namun penyelidikan atas kasus ini kemudian dihentikan. Oktar yang dikenal sebagai figur flamboyan ini mendirikan organisasi Islam di Istanbul pada 1980-an dan pengaruh serta kekayaannya bertambah secara signifikan, walau bagi pihak luar, sulit memahami dari mana persisnya asal kekayaannya. www.benchwarmerscoffee.com

Ideologi

Adnan Oktar Pendiri Organisasi Islam yang di Tuduh Mempunyai Budak “Seks”

Tergantung dari mana Anda melihat, Oktar bisa disebut sebagai ‘pemikir yang berbahaya’ atau ‘pemikir yang berpengaruh’. Yang pasti, ia dikenal aktif mengkampanyekan gerakan anti-Semitisme. Ia menolak Holokaus. Selain itu, ia percaya bahwa semua yang ada di alam semesta ini diciptakan Tuhan dan menentang keras teori evolusi Charles Darwin. Dalam wawancara dengan wartawan BBC Andrew Marr pada 2010, Oktar mengatakan bahwa teori Darwin adalah sumber inspirasi utama para teroris era modern. “Hitler, Mussolini, Stalin dan banyak teroris terkenal lainnya dengan jelas mengatakan bahwa pemikiran mereka dipengaruhi oleh Darwin… tanpa Darwin tidak akan ada terorisme,” tegas Oktar. Ia menegaskan Hitler bisa berkuasa atas peran yang ia sebut sebagai ‘elemen negara Inggris’. Ini adalah teori konspirasi yang mengklaim bahwa terdapat kelompok yang sangat kuat yang punya hubungan dengan pemerintah dan militer yang punya kapasitas memanipulasi dan mengontrol kebijakan pemerintah. Setelah serangan teroris pada 11 September di Amerika Serikat, Oktar mulai menunjukan dirinya sebagai pegiat lintas agama, seseorang yang mendukung dialog antaragama dan membantu perang terhadap terorisme internasional.

Beberapa tahun lalu, Oktar meluncurkan saluran TV, yang ia manfaatkan sebagai medium untuk menyebarkan keyakinan dan intepretasinya atas Islam. Di acara yang disiarkan saluran ini, ia tampil dikelilingi beberapa layar komputer dan para perempuan muda setengah telanjang. Oktar menerbitkan sejumlah buku dengan nama pena Harun Yahya dan beberapa bukunya mengklaim ia telah membongkar ‘kerja sama rahasia’ yang dilakukan oleh pemerintahan bayangan Inggris di Turki dan di kawasan. Ia mengatakan investigasi yang ia lakukan menjadi alasan mengapa organisasinya mendapatkan tekanan dan didakwa melakukan tindak kejahatan. Namun pria yang menentang sistem presidensial di Turki ini malah mendukung penuh Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang belum lama ini terpilih kembali menjadi presiden dengan menggambarkan Erdogan sebagai ‘pejuang muda yang berani’.

Gaya Hidup yang Flamboyan

Adnan Oktar Pendiri Organisasi Islam yang di Tuduh Mempunyai Budak “Seks”

Selain berpandangan kontroversial, Oktar diketahui suka bergaya hidup mewah dan ini bisa dilihat dari foto-foto yang diunggah ke media sosial. Ia tinggal di sebuah Villa mewah di Istanbul dan sering difoto bersama perempuan-perempuan berbusana minim. Para pengikutnya terlihat tinggal di apartemen mewah yang berlokasi di kawasan eksklusif di kota tersebut, biasanya mereka terdiri dari tiga sampai empat orang dalam satu kelompok.

Menurut media di Turki, para pengikutnya memiliki pekerjaan tetap sedang sebagian lainnya bekerja untuk organisasinya dan bertugas menulis buku, melakukan promosi ke media maupun melakukan perekrutan anggota baru.

Dengan menggunakan nama pena Harun Yahya, ia menulis beberapa buku mengenai teori evolusi dengan pesan bahwa evolusi ‘adalah kebohongan’. Ribuan buku yang diberinya judul ‘Atlas of Creation’ (Atlas Penciptaan) dikirim kepada para pejabat pemerintah, diplomat asing dan juga wartawan. Dia juga dikenal sering menggelar iftar atau buka puasa bersama di bulan Ramadan di hotel eksklusif di Istanbul, dengan mengundang media, organisasi internasional, dan para politisi.

Terdapat Perempuan Pendamping

Yang mungkin paling kontroversial dari kehidupan Oktar adalah para pengikut perempuannya, yang sering terlihat memakai kosmetik tebal dan berpakaian minim. Beberapa bekas pengikutnya -yang sekarang tentunya tak aktif di organisasi ini- mengklaim bahwa Oktar mencuci otak para pengikut perempuan ini, mengancam mereka, dan menjadikan mereka sebagai ‘budak seks’. Menurut beberapa laporan, kelompok Oktar mengirim orang-orang terpercaya untuk mencari para perempuan cantik dan laki-laki tampan dari keluarga mapan untuk direkrut menjadi anggota atau pengikut. Diduga sebagian besar perekrutan anggota baru biasanya terjadi di universitas-universitas swasta. Banyak keluarga yang menyampaikan bahwa jika seorang perempuan direkrut oleh organisasi Oktar, maka mereka akan kehilangan kontak dengan keluarganya dan pihak keluarga tidak akan pernah bisa bertemu dengan mereka. Saat memberikan bukti dalam penyelidikan polisi pada 1999, mereka mengklaim bahwa para perempuan yang direkrut itu kemudian akan dibujuk untuk berpartisipasi dalam kegiatan seks dan kegiatan tersebut akan difilmkan atau difoto. Belakangan foto atau video akan digunakan untuk mengancam mereka yang mencoba untuk meninggalkan atau pun menentang kelompok sekte tersebut.

Ketika itu, Ebru Simsek, seorang model Turki menuduh organisasi pemujaan ini telah memerasnya dengan menggunakan ancaman video seks. Menurut bekas anggota organisasi, apabila seorang perempuan menikah dengan Oktar maka dia akan menjadi ‘saudara perempuan’ dan setelah menjadi ‘saudara perempuan’, tak seorang pun dari ‘murid’ laki-laki Oktar -yang diberi sebutan ‘singa’- diizinkan untuk melakukan hubungan seksual dengan mereka. Bekas anggota ini juga mengatakan, jika anggota tidak menjadi ‘saudara perempuan’, maka ia akan menjadi ‘motor’, sebuah istilah populer untuk menggambarkan perempuan yang tidur dengan banyak laki-laki. Anggota laki-laki dari kelompok organisasi Oktar dibolehkan mendekati mereka dan melakukan hubungan seks. Atas klaim-klaim ini, di masa lalu Oktar mengatakan bahwa ini semua adalah serangan terhadap dirinya dan organisasinya, sebagai bagian dari konspirasi global, yang digalang oleh lembaga intelijen Inggris.

Bersahabat Dengan Negara Islael

Meski mengkritik agama Yahudi, Oktar memiliki hubungan yang baik dengan Israel dalam beberapa tahun belakangan. Baik dirinya maupun para pengikut organisasinya mengunjungi Israel dalam berbagai kesempatan dan telah bertemu petinggi pendeta Yahudi dan juga para politisi. Pejabat senior Israel juga membalas kunjungan ini dengan menjumpai Oktar di Turki. Yang pernah bertemu Oktar di Turki antara lain adalah Ayoub Kara, menteri komunikasi Turki dan anggota parlemen Israel dari Partai Likud. Kara tampil di stasiun TV milik Oktar, dengan mengatakan, “Saya sangat senang ketika saya di sini di Turki, mendengarkan (Oktar)”. Senada dengan Kara, rabi utama Tel Aviv, Yisrael Meir Lau, di acara TV Oktar mengatakan, “Saya ingin berterima kasih (kepada Anda) atas sambutan yang hangat ini, terima kasih atas undagannya dan terima kasih sudah diberi kesempatan untuk bertemu.”

Setahun lalu Oktar mengirim delegasi untuk mengunjungi parlemen Israel, Knesset, bertemu dengan para pejabat senior dan diperkenalkan secara langsung kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Organisasi Papua Merdeka Menuntut Hengkang Dari Indonesia

Organisasi Papua Merdeka Menuntut Hengkang Dari Indonesia

Kelompok bersenjata yang mengaku membunuh sejumlah pekerja proyek jembatan di Nduga, Papua, awal bulan ini, telah menolak seruan pemerintah untuk menyerah. Alih-alih, kelompok itu justru menuntut referendum untuk memutuskan masa depan Papua.

Kelompok tersebut ialah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Dalam video yang diposting di YouTube pada hari Senin (10/12), juru bicara komando nasional TPNPB-OPM, Sebby Sambom, membacakan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo berisi penolakan menuruti seruan pemerintah Indonesia untuk menyerah dan memulai dialog. “TPNBP tidak akan menyerah dengan alasan apa pun sebelum kemerdekaan bangsa Papua terwujud dari penjajahan Indonesia,” ujar Sebby. “Perang tidak akan berhenti sebelum tuntutan TPNPB dilakukan oleh pemerintah Indonesia,” imbuhnya. slot online indonesia

Apa Itu OPM?

Organisasi Papua Merdeka Menuntut Hengkang Dari Indonesia

Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah istilah umum bagi gerakan prokemerdekaan Papua yang mulanya adalah reaksi orang Papua atas sikap pemerintah Indonesia sejak 1963. Perlawanan secara bersenjata pertama kali diluncurkan di Manokwari pada 26 Juli 1965. “Dari sejak itu OPM berjuang terus,” cetus Sebby kepada BBC News Indonesia. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Dalam perkembangannya, laporan Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) berjudul The Current Status of The Papuan Pro-Independence Movement yang diterbitkan 24 Agustus 2015 menyebut organisasi ini ‘terdiri dari faksi yang saling bersaing’.

Faksi ini terdiri dari tiga elemen: kelompok bersenjata, masing-masing memiliki kontrol teritori yang berbeda: Timika, dataran tinggi dan pantai utara; kelompok yang melakukan demonstrasi dan protes; dan sekelompok kecil pemimpin yang berbasis di luar negeri -seperti di Pasifik, Eropa dan AS- yang mencoba untuk meningkatkan kesadaran tentang isu Papua dan membangkitkan dukungan internasional untuk kemerdekaan.

Sebagian besar OPM bersenjata bermarkas di Papua, tetapi beberapa orang berlindung di pedalaman dan di perbatasan Papua Nugini. Namun, tidak ada komando tunggal dalam organisasi bersenjata ini. Laporan IPAC menyebut, setidaknya terdapat tiga komando sayap militer OPM. Goliath Tabuni, yang berbasis di Tingginambut, kabupaten Puncak Jaya, dipandang yang paling kuat dengan cakupan teritorial yang paling luas, meliputi Puncak, Paniai dan Mimika.

Puron Wenda, yang berbasis di Lanny Jaya memisahkan diri dari Goliath sekitar tahun 2010. Pada Mei 2015, kelompoknya menyatakan “perang total revolusioner” dan mengklaim kelompok Goliat dan yang lainnya berada di bawah komandonya, tetapi tidak ada bukti yang mendukung ini. Sementara itu, Richard Hans Yoweni berbasis di Papua New Guinea, namun memiliki pengaruh kuat di sepanjang Pantai Utara. Adapun aparat menuding Egianus Kogoya sebagai otak di balik insiden Nduga.

Direktur eksekutif IPAC yang juga pengamat terorisme, Sydney Jones, menyebut kelompok Egianus Kogoya merupakan sempalan dari kelompok pimpinan Kelly Kwalik, komandan sayap militer OPM, yang tewas dalam penyergapan polisi pada 2009. “Biasanya OPM ini terdiri dari faksi-faksi. Di Nduga, satu faksi yang berkuasa dan sempalan dari Kelly Kwalik yang dulu bergerak di Timika. Tapi orang-orang ini muda dan lebih militan,” ujar Sydney Jones. Militansi kelompok ini diamini oleh peneliti kajian Papua di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elizabeth yang menyebut organisasi sayap militer OPM ini merupakan ‘kelompok yang paling agresif. “Kalau dalam struktur (organisasi) tidak ada hierarki, menurut saya, jadi itu ada beberapa kelompok. Tapi kalau melihat pola yang dilakukan kelompok Egianus Kogoya ini memang ini kelompok yang paling agresif,” jelas Adriana. “Yang mereka sasar itu memang TNI,” imbuhnya.

Dari catatan polisi, sejumlah kasus yang didalangi Egianus Kogoya antara lain penyekapan belasan guru yang sedang bekerja di SD YPGRI 1, SMPN 1 dan tenaga medis yang bertugas di Puskesmas Mapenduma, Nduga. Pada 25 Juni 2018, kelompok ini menembaki pesawat Twin Otter Trigana Air pada 25 Juni 2018, yang saat itu disewa Brimob Polri yang sedang bertugas mengamankan pilkada. Dua orang terluka akibat insiden tersebut. Pada Desember 2017, pekerja Trans Papua di Kecamatan Mugi diserang kelompok Egianus Kogoya. Pekerja proyek bernama Yovicko Sondakh meninggal dan seorang aparat luka berat.

IPAC dalam laporannya menyebut Kelly Kwalik berada di balik penculikan dan pembunuhan delapan orang pendatang di Papua pada 1986. Sepuluh tahun kemudian, pada Januari 1996, dia menculik tim peneliti satwa liar, termasuk enam orang asing di Mapenduma, Nduga.

Orang-orang Kelly juga dikaitkan dengan serangan 31 Agustus 2002 yang menewaskan tiga warga sipil di sekitar wilayah tambang Freeport, termasuk dua guru sekolah Amerika, dan melukai sembilan orang lainnya. Juga serangkaian penembakan yang dimulai Juli 2009 di sepanjang jalan yang menghubungkan tambang ke kota Timika, termasuk pembunuhan seorang warga Australia.

Unit polisi kontra terorisme, Densus 88, kemudian memburu dan menembaknya di Timika pada Desember 2009. Menyusul kematian Kelly Kwalik, pusat kegiatan bersenjata OPM bergeser ke utara di daerah Puncak Jaya, di mana salah satu pejuang Kelly, Goliath Tabuni kini berbasis. Sejak 2004, Goliath dan pengikutnya menjadikan Puncak Jaya sebagai distrik paling keras di Papua. Ini membuat daerah operasinya meluas ke distrik tetangga, seperti Puncak dan Tolikara, begitu juga Paniai.

Goliath, disebut Sebby sebagai panglima tinggi TPNPB, sesuai hasil reformasi militer yang digelar 1 -5 Mei 2012. Peta kekuatan militer TPNPB-OPM sendiri dibagi menjadi 29 Komando Daerah Pertahanan (Kodap) yang tersebar di seluruh Papua. “Setiap kodap mempunyai 2.500 personil. Dua ribu lima ratus personil TPNPB itu anggota tetap, anggota tidak tetap adalah ratusan ribu,” ujarnya. Ditegaskan Sebby, kelompoknya tidak akan menyerah untuk “revolusi total” merebut kembali kemerdekaan. Kendati begitu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut jumlah kelompok tersebut hanya 30 hingga 50 orang dengan kekuatan 20 pucuk senjata. Senjata itu mereka dapat antara lain dengan merampas anggota aparat TNI/Polri yang lengah, dari pelaku konflik Ambon di Maluku, dan melalui jalur ilegal di perbatasan Papua Nugini.

Sementara faksi-faksi bersenjata merupakan inti simbolis yang penting bagi gerakan prokemerdekaan, jaringan yang lebih moderat secara aktif melakukan tekanan kepada pemerintah pusat. Sama halnya dalam faksi bersenjata, hubungan antara kelompok ini sering ditandai oleh permusuhan dan kekacauan.

Organisasi Papua Merdeka Menuntut Hengkang Dari Indonesia

Namun pada 2014 dibentuklah Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat atau ULMWP yang terdiri dari Otoritas Nasional Papua Barat (WPNA), Koalisi Nasional untuk Pembebasan Papua Barat (WPNCL) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Sementara dua kelompok yang pertama percaya mereka memiliki legitimasi lebih karena akar mereka dalam gerakan yang lebih tua, termasuk OPM bersenjata, KNPB sejak 2008 menunjukkan kemampuan yang jauh lebih besar untuk memobilisasi protes di Papua.

Tahun lalu, Benny Wenda, juru bicara ULMWP mengklaim menyerahkan petisi ke PBB, yang antara lain mengharapkan Papua masuk kembali dalam daftar di Komite Dekolonisasi PBB, setelah dikeluarkan dari daftar tahun 1963 menyusul hal yang disebut sebagai invasi Indonesia.

Petisi itu diklaim ULMWP sudah diserahkan kepada Komite Dekolonisasi PBB yang dikenal pula dengan Komite 24 di New York, Selasa (26/09). Disebut pula petisi yang didukung 1,8 juta tanda tangan itu -sebanyak 95,77% disebut merupakan warga asli Papua Barat dan sisanya adalah para pemukim Indonesia di Papua- yang mewakili sekitar 70% dari total warga asli Papua Barat.